Minggu, 05 November 2017

Apa itu demensia? pengertian perbedaan dan tips penanganan

Muda pun Bisa Demensia
            Lupa ini, lupa itu sering dianggap wajar. Tapi, jika banyak hal yang dilupakan, diperlukan kepastian diagnosis. Sebab, penurunan fungsi daya ingat bias jadi tanda awal dimensia. Dibutuhkan penanganan dan tidak bias diabaukan.
            “Pikun, bukan merupakan bagian dari proses penuaan lho ya. Ini bias menjadi tanda awal terjadinya Demensia.” Ujar Erikavitri Yulianti SpKJ. Pada demensia, terjadi gangguan pada fungsi otak. Kondisi itu bias bersifat kronik progresif. Artinya, perjalanan penyakit tidak berjalan begitu saja. Tetapi, dibutuhkan waktu yang cukup lama sebelum fungsi otak menurun drastis.
            Ketika masih tahap awal, pengidapnya sering melupakn kejadian-kejadian yang baru saja dialami. Jika tidak segera ditangani, memori jangka panjang akan terganggu.demensia umumnya terjadi pada lansia yang berumur 60 tahun keatas. Meski demikian, bukan berarti mereka yang umurnya masih muda bias lebih bebas lho yaa. Bisa saja orang yang baru berusia 45 tahun untuk terkena demensia.
            Kondisi tersebut terjadi ketika ada gangguan pembuluh darah otak. Penyebabnya bias trauma kepala ataupun stroke. Kondisi itu sering disebut demensia vaskuler yang merupakan jenis kedua terbanyak. Jenis demensia terbanyak adalah Alzhaimer.
            Perbedaan yang paling meninjol dari dua jenis demensia tersebut adalah proses penurunan fungsi otak pada demensia vaskuler terjadi fenomena anak tangga (step ladder). Artinya orang bias menandai kapan mulai penurunan fungsi otak tersebut. Pada alzhaimer, penuruna fungsi otak berjalan perlahan namun pasti. Jadi sangatlah susah jika kita menderita alzhaimer. Maka kita patut bersyukur sudah diberikan kesehatan yang berlimpah, dan sebagai rasa syukur kuta kita harus menjaganya baik-baik ya sobat.
 keberadaan orang yang perhatian sangatlah penting, lebih bagus lagi jika anak tersebut pengidap alzhaimer, jika tidak maka keluarga pun juga harus berperan aktif dalam memberika perhatiannya pada penderita. Karena demensia sangatlah penyakit yang rawan sekali.
Berikut terdapat beberapa tips mendampingi lansia demensia:
1. Siapkan stok sabar yang banyak.
2. Berikan aktivitas pengasah daya ingat.
3. Pastikan para lansia tetap bersosialisasi terhadap pengawasan.
4. Pastikan anda selalu memperhatikannya, karena para pengidap demensia sangat berisiko untuk                 hilang dan tersesat.

5. saat siang lansia sangat beraktivitas sehingga tidur malam tak terganggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar