Muda
pun Bisa Demensia
Lupa
ini, lupa itu sering dianggap wajar. Tapi, jika banyak hal yang dilupakan,
diperlukan kepastian diagnosis. Sebab, penurunan fungsi daya ingat bias jadi
tanda awal dimensia. Dibutuhkan penanganan dan tidak bias diabaukan.
“Pikun,
bukan merupakan bagian dari proses penuaan lho
ya. Ini bias menjadi tanda awal terjadinya Demensia.”
Ujar Erikavitri Yulianti SpKJ. Pada demensia, terjadi gangguan pada fungsi
otak. Kondisi itu bias bersifat kronik progresif. Artinya, perjalanan penyakit
tidak berjalan begitu saja. Tetapi, dibutuhkan waktu yang cukup lama sebelum
fungsi otak menurun drastis.
Ketika
masih tahap awal, pengidapnya sering melupakn kejadian-kejadian yang baru saja
dialami. Jika tidak segera ditangani, memori jangka panjang akan
terganggu.demensia umumnya terjadi pada lansia yang berumur 60 tahun keatas. Meski
demikian, bukan berarti mereka yang umurnya masih muda bias lebih bebas lho yaa. Bisa saja orang yang baru
berusia 45 tahun untuk terkena demensia.
Kondisi
tersebut terjadi ketika ada gangguan pembuluh darah otak. Penyebabnya bias trauma
kepala ataupun stroke. Kondisi itu sering disebut demensia vaskuler yang
merupakan jenis kedua terbanyak. Jenis demensia terbanyak adalah Alzhaimer.
Perbedaan
yang paling meninjol dari dua jenis demensia tersebut adalah proses penurunan
fungsi otak pada demensia vaskuler terjadi fenomena anak tangga (step ladder). Artinya orang bias menandai
kapan mulai penurunan fungsi otak tersebut. Pada alzhaimer, penuruna fungsi
otak berjalan perlahan namun pasti. Jadi sangatlah susah jika kita menderita
alzhaimer. Maka kita patut bersyukur sudah diberikan kesehatan yang berlimpah,
dan sebagai rasa syukur kuta kita harus menjaganya baik-baik ya sobat.
keberadaan orang yang perhatian sangatlah
penting, lebih bagus lagi jika anak tersebut pengidap alzhaimer, jika tidak
maka keluarga pun juga harus berperan aktif dalam memberika perhatiannya pada
penderita. Karena demensia sangatlah penyakit yang rawan sekali.
Berikut terdapat
beberapa tips mendampingi lansia demensia:
1. Siapkan stok sabar yang banyak.
2. Berikan aktivitas pengasah daya ingat.
3. Pastikan para lansia tetap bersosialisasi
terhadap pengawasan.
4. Pastikan anda selalu memperhatikannya, karena
para pengidap demensia sangat berisiko untuk hilang dan tersesat.
5. saat siang lansia sangat beraktivitas sehingga
tidur malam tak terganggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar